7 Air Terjun Di Kabupaten Kendal, Ada Air Terjun Apa Sajakah?

Serba- Serbi - Kendal merupakan kabupaten yang terletak di sisi Utara Jawa Tengah. Secara geografis kabupaten yang satu ini memiliki daerah berupa laut dan daerah lereng gunung Ungaran. Karena memiliki daerah pegunungan maka tak heran jika Kendal memiliki obyek wisata berupa air terjun. Entah itu yang sudah terpublikasi maupun yang tersembunyi.



Keberadaan air terjun yang ada di daerah Kendal ini tersebar di daerah Selatan tepatnya di daerah Limbangan dan daerah Sukorejo. Maklum saja karena kedua kecamatan ini berada di daerah dataran tinggi.



Berbicara masalah air terjun, siapa sih yang nggak suka? pemandangan alam yang asri dan kesejukan yang ditawarkan membuat pikiran menjadi segar setelah seminggu digunakan untuk beraktifitas. Selain itu tak jarang pula pengunjung musti berjalan kaki untuk bisa sampai ke air terjun. Dan perjuangan inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung karena sekalian untuk berolahraga.



Dan berikut ini ada beberapa obyek wisata air terjun yang ada di Kendal yang patut kamu kunjungi.




1. Curug sewu Sukorejo, air terjun yang satu ini meskipun lawas namun masih populer sampai sekarang hlo sob



Keberadaan obyek wisata curug sewu memang sudah diketahui dan dikenal warga Kendal sudah lama. Sehingga tak jarang air terjun curug sewu menjadi wisata rekomendasi yang sayang untuk kamu lewatkan. Obyek wisata ini berada di desa curug sewu kecamatan Sukorejo. Untuk menuju kesini kita bisa menggunakan rute Kendal kota - Cepiring - Weleri - kemudian ambil arah ke Sukorejo. Kemudian rute yang kedua dengan menggunakan jalur Boja - Singorojo - Patean. Obyek wisata curug sewu berada di sebalah Selatan Kendal, keberadaanya berdekatan dengan perbatasan Kendal Temanggung. Nah bagi kamu yang dari Temanggung bisa menggunkan rute Bejen. Aksesnya cukup mudah, karena sudah ada beberapa papan penunjuk arah yang disediakan.



Setelah memasuki kedalam area wisata pengunjung akan melihat sebuah tugu vespa besar yang berada di sisi kanan pintu masuk. Tugu inilah yang menjadi ikon dan ciri khas curug sewu. Sebelum turun ke dekat air terjun pengunjung akan melihat gardu pandang terlebih dahulu. Gardu ini berfungsi bagi pengunjung yang hendak menikmati panorama alam berupa hamparan pepohonan yang rindang nan hijau. Dari sini juga pengunjung bisa melihat derasnya aliran air curug sewu.



Jika ingin mendekat ke air terjunya pengunjung perlu berjalan menyusuri anak tangga yang sudah disediakan. Butuh tenaga extra untuk bisa ke air terjunya. Saran bagi pengunjung jangan lupa untuk membawa bekal minuman.



Setelah sampai dibawah pengunjung bisa melihat air terjun ini dengan dekat. Derasnya air yang jatuh dari atas begitu sangat terasa ketika mendengar suara dentuman air yang keras. Karena alasan keamanan pengunjung dilarang melewati pagar pembatas yang sudah dipasang karena berbahaya.



2. Tak hanya terkenal pemandian air panasnya ternyata Nglimut Gonoharjo juga ada air terjunya hlo



Obyek wisata di Kendal yang tak kalah terkenal dengan curug sewu adalah pemandian air panas Gonoharjo. Lokasinya berada di desa Gonoharjo kecamatan Limbangan. Bagi pengunjung yang berlibur ke Nglimut kayaknya ada yang kurang kalau belum mencoba menelusuri air terjun yang tersembunyi ini.



Pengunjung perlu berjalan kaki sejauh 3 Km kurang lebih agar bisa sampai ke air terjun. Cukup menantang memang, karena selain lama pengunjung perlu menggunakan tenaga yang sangat extra untuk bisa sampai. Jalanan yang menanjak, terjal, serta berbatu akan menjadi perjuangan tersendiri bagi siapa saja yang ingin ke air terjun.



Sebelum sampai ke air terjun utama pengunjung akan melewati 2 air terjun terlebih dahulu. Yang pertama air terjunya memiliki ketinggian 3 - 5 meter kurang lebih, sedangkan yang ke dua sekitar 10 meter dan memili 2 aliran air. Setelah melewati keduanya perjuangan pengunjung belum cukup sampai disitu karena masih ada beberapa tantangan yang musti harus di lewati. Yakni menembus daerah hutan belantara dan melewati terjalnya medan perjalanan.



Namun rasa lelah yang menguras banyak energi ini seolah hilang begitu kita tiba di air terjun paling ujung. Tak jarang para pengunjung menceburkan diri ke bawah air untuk menyegarkan tubuh. Air terjun yang di cari-cari pengunjung ini memiliki ketinggian sekitar 20 meter dan memiliki debit air yang lumayan deras. Airnya sangat bersih, segar, dan dingin. Ini karena didatangkan langsung dari gunung Ungaran.



3. Curug panglebur gongso, air terjun top Gondang punya



Selain nglimut, di Limbangan masih ada air terjun lagi, yaitu curug panglebur gongso. Air terjun ini berada di desa Gondang. Untuk menuju kemari pengunjung bisa menggunakan rute Boja - Limbangan. Begitu memasuki desa Gondang silahkan untuk memperhatikan papan penunjuk arah yang berada di kanan jalan.

Pengunjung bisa menggunakan sepeda motor atau mobil untuk bisa sampai kesini.



Dari lokasi parkir pengunjung perlu berjalan lagi kurang lebih 15 menit agar bisa sampai dilokasi. Selama perjalanan pengunjung akan disuguhkan dengan panorama perbukitan lereng gunung Ungaran di belakang. Sedangkan disisi kanan pengunjung akan melihat hamparan sawah luas yang membentang.



Setibanya dilokasi pengunjung dapat menikmati air terjun dari atas maupun dari bawah. Curug panglebur gongso sendiri memiliki ketinggian kurang lebih 10 - 15 meter. Dengan ciri khas berupa lubang gua yang berada tepat di bawah air terjun. Di sekelilingnya ditumbuhi berbagai tanaman khas pegunungan berupa pohon besar, kopi, bambu, dan yang lainya. Sehingga kesejukanya begitu sangat terasa. Selain flora, disini juga masih terdapat fauna liar seperti burung-burung gunung, reptil, dan berbagai jenis capung.



4. Curug Citro Arum & Tundo Tigo, masih tersembunyi di balik tebing



Masih berada di kecamatan Limbangan tepatnya di desa Pakis. Disini terdapat 2 air terjun yang keberadaanya masih belum ter-expose oleh media. Air terjun ini sebenarnya sudah lama diketahui keberadaanya oleh warga sekitar, namun tidak bagi warga luar desa pakis. Kedua air terjun ini memiliki kealamian yang masih terjaga. Yang pertama adalah curug citro arum. Air terjun yang belum diketahui ketinggianya ini memiliki debit air yang lumayan deras. Untuk bisa ke air terjun pengunjung harus berjalan kaki 10 menit kurang lebih dari lokasi parkir.



Di desa yang sama, di aliran sungai yang sama, namun beda lokasi terdapat sebuah curug lagi. Yaitu curug tundo tigo. Walaupun tundo tigo tidak memiliki ketinggian yang sama dengan citro arum namun memiliki ciri khas tersendiri, yaitu dibawahnya terdapat sebuah kolam yang dalamnya selutut orang dewasa. Curug ini berada di atasnya curug citro arum. Untuk bisa sampai ke air terjun pengunjung perlu berjalan sekitar 15 menit terlebih dahulu dari lokasi parkir.



Kedua air terjun ini masih berada di lereng gunung Ungaran. Warna hijau dedaunan, pohon, rumput, serta tanaman yang merambat tumbuh begitu subur di sekitar air terjun. Sampai saat ini kedua obyek wisata tersembunyi ini hanya bisa diakses menggunakan sepeda atau sepeda motor saja. Mobil bisa, cuma nanti parkirnya menjadi pekerjaan tersendiri bagi pengunjung.



5. Curug jeglong, saksi perbatasan Kendal - Batang



Dari Selatan kita menuju ke Barat. Disini ada curug jeglong yang berada di antara ke dua kabupaten. Tak heran jika pengunjung bisa masuk kesini menggunakan rute Kendal maupun Batang. Lokasinya berada di desa Bendosari kecamatan Plantungan.



Curug jeglong berada di aliran kali Lampir. Dinamakan curug jeglong karena dalam 1 aliran terdapat beberapa air terjun dan kedung. Ada kedung Limpah, watu kursi, jonggrang, dan urang-urang.



Masih sama dengan beberapa curug diatas, pengunjung perlu berjalan kaki menyusuri anak tangga berupa tanah liat dengan pengaman berupa sebuah batang bambu yang dipasang. Selain dapat menikmati pemandangan dari atas pengunjung juga bisa turun ke bawah dan menyewa ban + pelampung. Untuk masalah harga dan berapa lama bisa menghubungi pihak pengelola. Diantara kesemua kedung ada beberapa kedung yang terlarang ( karena berbahaya ) yang ditandai dengan papan peringatan.



6. Masih di perbatasan Kendal - Batang ada curug Semawur



Disisi lain perbatasan Kendal - Batang tepatnya di dusun Jiwan desa Blumah kecamatan Plantungan terdapat air terjun yang masih sangat alami, yaitu curug semawur. Curug ini memiliki tingkatan hingga 8 tingkat. Yang pertama memiliki ketinggian 25 meter dan yang kedua 50 meter. Dari bawah hanya 3 curug saja yang bisa dilihat secara langsung. Curug semawur berada di kaki gunung Perahu di ketinggian 1.300 mdpl dan mengalir di kali Bajang.  Aksesnya yang cukup sulit membuat curug semawur jarang di ketahui keberadaanya oleh masyarakat, walaupun sudah terpampang papan penunjuk arah di beberapa titik.



Jika pengunjung masih bingung mengenai lokasinya, silahkan untuk bertanya kepada warga sekitar. Perjuangan pengunjung pun tak hanya sebatas mencari lokasinya. Masih ada perjuangan kedua, yaitu pengunjung perlu berjalan lagi kurang lebih 1 jam agar bisa sampai di curug semawur. Ada 2 rute alternatif yang bisa pengunjung lewati. Dengan menyusuri kali lampir atau melewati daerah perbukitan. Jangan kaget jika medanya masih agak sulit ya sob.



Selama perjalanan menuju ke lokasi pengunjung akan dimanjakan dengan nyanyian burung-burung yang saling sahut menyahut. Hijaunya hutan lereng gunung prahu pun akan menjadi pemandangan yang menyegarkan mata.



Sesampainya di lokasi pengunjung bisa bebas menikmati keindahan dan kesejukan curug semawur. Kesegaranya sangat begitu terasa saat kita berada di bawahnya. Di sekitar aliran air terjun dihiasi dengan tanaman khas pegunungan berupa tanaman merambat dan pakis, sehingga kesan alaminya begitu terasa.



7. Curug Lie Seng, yang tak banyak diketahui oleh masyarakat



Mungkin ketika mendengar namanya kita akan berfikir namanya seperti nama luar negri. Namun jangan salah, ini tidak ada hubunganya dengan luar negri. Curug lie seng berada di desa Cacaban kecamatan Singorojo. Sampai saat ini keberadaanya masih terdengar asing dan belum melejit namanya.



Untuk menuju kesini pengunjung bisa menggunakan rute Boja - Sukorejo dengan melewati pasar umum Boja. Setelah melewati daerah kebun karet silahkan untuk mengurangi laju kendaraan anda dan mulai jelu memperhatikan setiap papan penunjuk arah di kanan jalan. Kalau sudah ketemu silahkan ikuti petunjuknya.



Disini juga belum dilengkapi dengan lokasi parkir maka dari itu pengunjung harus menitipkan kendaraan dirumah penduduk. Jarak antara pemukiman dengan curug lie seng cukup dekat. Hanya sekitar 15 menit saja dengan melewati daerah perkebunan warga.



Yang unik dari curug lie seng ini adalah pengunjung bisa melihat pemandangan dari atas air terjun maupun dari bawah. Namun perlu berhati-hati karena tidak ada pengaman dan pagar pembatas. Ini dikarenakan obyek wisata curug lie seng belum dikelola dengan maksimal.





Sebagai seorang pengunjung sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk senantiasa menjaga dan melestarikan tempat yang kita kunjungi. Terutama saat kita berada di alam pastikan tidak mengotorinya dengan meninggalkan sampah yang kita bawa dari luar. Karena jika semakin banyak kesan alaminya akan sedikit tergores luka.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama