Pendakian Gunung Andong 1.720mdpl via Sawit

Ndaki gunung. Yaaa... beberapa orang mungkin sangat menyukai aktifitas yang satu ini, namun mengapa gue belum pernah merasakan sensasinya. Mungkin beberapa kali diajakin teman-teman, tapi gue tolak.. kenapa? yaa karena enggan aja sih, alasan lain adalah hawanya yang dingin membuat gue semakin malas aja untuk ndaki..



Tapi ya walau bagaimanapun rasa penasaran tetap ada cuy.. bagaimana nggak. kalau buka instagram isinya orang orang pada ndaki, pada pamer pemandangan yang cihuyyy... ckckck... ya terlepas dari rasa lelahnya perjalanan melihat keindahan yang begitu luar biasa rasanya impas, rasa lelahnya terbayarkan sudah...





Nah, pada kesempatan kali ini gue mau sedikit cerita nih sob...



Kemarin gue sama temen-temen SMP sepakat buat ndaki ke gunung Andong. Ya.. gunung yang berada di kabupaten Magelang ini seolah menjadi primadona bagi para pendaki pemula. Btw kita berangkat ber-4. Kebetulan sekali ke-3 temen gue udah pada punya pengalaman ndaki... lah gue sendiri yang belum. #Gubrak!!



Kita berangkat dari rumah sekitar jam setengah 4 sore, atau lebih tepatnya sehabis sholat Ashar. Start dari rumah gue, karena kebetulan kita lewat jalur Selatan ( jalur Kaliwungu - Boja - Sumowono - Ambarawa - Magelang ).



Meskipun baru pertama kali ndaki gue dipasrahi temen-temen untuk jadi leader petunjuk arah, karena mereka pikir gue yang paling sering kluyuran jadi taulah jalan mana yang cepet sampai dan enak untuk dilalui.. #OkeSiap!!



Kita nyampe di Grabag sekitar jam 17.30, terus cari makan di pasar Grabag ples ngisi perut.. Ohhh iya sehabis makan malam kita juga mampir di warung sebentar nyari perbekalan seperti air minum mineral, mie instan, camilan dll.



"Beli Detergen sekalian gak bang?" ucap gue

"Mau buat apa bang?"

"Yaa... buat nyucilah..



kebetulan warungnya juga jualan tabung gass...



"Sekalian tabung gassnya apa bang? buat masak?" ucap gue



Ehh... mata gue tertuju pada air galon.



"Ehh bang daripada beli air minum mineral mending beli segalon aja apa? lumayan ini?" ucap gue lagi

"Kamu yang bawa yaa??" jawab seorang dari kami.



Yaa sih diantara kita berempat bisa dibilang gue emang yang terbasurd, dan sepertinya kawan-kawan gue sudah paham dan memakluminya, secara kita berteman udah berapa tahun coba, dari SMP.



Setelah semuanya beres kita langsung tancap gass... menurut salah satu temen gue basecamp yang terdekat adalah basecamp Sawit, deket air terjun sekar langit. Btw kalau basecampnya gue nggak tau mah, tapi kalau air terjun sekar langitnya its oke gue tau.



Sesampainya disekitar air terjun sekar langit kita semua kebingungan karena temen gue nggak yakin sama jalanya, secara waktu itu dia kesini naik mobil, sedangkan sekarang naik kendaraan. Akhirnya gue coba untuk cek google maps aja untuk memastikan jalan yang benar...



Takut diprank sama google kita tanya tanya orang aja, jadi singkat cerita mulai dari maghrib hingga menjelang isya' kita muter muter di area Grabag nyari Basecamp Sawit. diantara kita ber-4 cuma 2 orang yang sudah ndaki ke Andong. Si bang Wawi dulu ndaki ke Andong lewat basecamp Pendem, sedangkan si bang Munib lewat basecamp Sawit tapi lupa jalanya...



Daripada ngegalau akhirnya kita sholat maghrib + isya' di salah satu mushola, supaya mendapatkan pencerahan..



Alhamdulillah sehabis sholat pas kita mau ngegass lagi turun hujan, walau nggak derass..



Dalam keadaan rintik rintik hujan gini kita tetap semangat untuk mencari basecamp Sawit, pokoknya kalau ada orang kita tanya...



Singkat cerita setelah sekian lama muter muter kita sudah sampai di basecamp Sawit sekitar jam 20.00 kalau nggak salah, di parkiran sudah banyak kendaraan yang terparkir.. bahkan ada rombongan yang pakai bus pula.



Takut nggak dapet tempat mendirikan tenda kita langsung cusss ke tempat pendaftaran dan pembelian tiket masuk. Gue dan bang Munib yang beli tiket sedangkan bang Wawi sama bang Ikhwan beli jas hujan, secara hujan masih rintik rintik ples langit tampak nggak ada bintang sama sekali.



Nah, pas mulai masuk ke gerbang pintu masuk hujan agak deras pun datang... kita berteduh di gubuk kecil di pinggiran ladang, temen-temen pada pakai jas hujan plastik yang tadi di beli di basecamp sedangkan gue pakai jas hujan motor, bodo amat yang penting nyaman aja..



Oke lanjut... kita mulai berjalan memasuki kawasan anak tangga yang tersusun rapi dan sudah dicor. Masih bagus sih, tapi nggak lama ding.. orang setelah itu jalan sudah berganti dengan jalan tanah liat, disitu kita sudah memasuki area hutan pinus sob. Sesekali kita berpapasan dengan para pendaki yang turun. Salam sapa dan senyum saling lempar antara kita... Masya Allah...



Kita beristirahat sejenak di pos 1 ( watu pocong ), sontak gue kaget ketika salah satu temen gue ngomong "kita sampai di pos 1, watu pocong." gue agak nggak denger kata "watu" dengernya pocongnya aja, yaa kirain ada pocong atau gimana. Secara di alam dan hutan kayak gini banyak sekali cerita cerita yang gue baca di blog maupun video yang gue tonton di youtube mengenai kejanggalan atau kejadian aneh saat mendaki jadi agak agak gimana gitu.. wkwkwkwk..



Alhamdulillah hujan pun reda... kita mulai copot copot jas hujan dan melanjutkan perjalanan



Oke lanjut.. kita ndaki lagi sampai ke pos 2, disini kita juga istirahat sebentar. Btw di pos 2 ini ada warung.



"Siapa yang mau minum?" bang Ikhwan mencoba menawarkan minuman air mineral yang ia bawa kepada kami, supaya mengurangi beban yang ia bawa.



"Kalau mau minum punyaku aja?" saut bang wawi.



Mereka saling berlomba lomba menawarkan air yang mereka bawa supaya tasnya nggak berat berat amat. wkwkw... gue sengaja meminimalisir minum supaya pas diatas nggak kebelet... bingung juga kalau mau pipis dimana kan...



Setelah dirasa sudah fit kembali kita melanjutkan perjalanan kembali, supaya nggak bosan kita bercanda ria sepanjang perjalanan..



"ndelok de'e karo wong lio wae kuat mosok munggah gunung ora kuat." ucap bang wawi

sepontan kita semua pun tertawa lepas.



"bang eksa kok nggak ngajak uhuk uhuknya?" ucap bang Munib

"iya nih mana kok nggak diajak?" tambah bang Ikhwan

"btw, yang kalian maksud itu siapa???" jawab gue geram



wkwkwkw.. ya canda'an canda'an receh kayak gitulah yang menemani perjalanan kami hingga sampai ke puncak.



Beres di puncak kita nyari tempat lapang untuk mendirikan tenda.



Bang wawi, bang munib, dan bang ikhwan yang bertugas memasang tenda, gue ngapain? yaa gue bertugas memberi peneranganlah sambil lihatin mereka sibuk sendiri. Maklum sob, first ndaki jadi gue nggak tau bagaimana caranya memasang dan mendirikan tenda. wkwkwk..



Udah pada beres bang Wawi masak mie instan dan susu anget. Sedangkan gue sama bang Ikhwan udah masuk di tenda dan prepare untuk tidur, karena jam sudah menunjukan pukul 11.00.



Jujur kesan pertama gue bermalam dipuncak gunung dingin banget sob, padahal gunung Andong tingginya hanya 1.726 mdpl, belum gunung gunung yang lebih tinggi lagi kayak gimana coba dinginya.



Meskipun begitu gue berusaha untuk memejamkan mata meskipun sulit, ditambah lagi diluar pada nyanyi nyanyi pada bercanda... Waahhh riuh bangetlah pokoknya. Ini puncak gunung rasa pasar malem. Yang lebih bete'nya lagi tenda kita disantroni hewan, entah hewan apa tapi yang jelas dia ngendus ngendus gitu, secara tenda kami berada di ujung deket jurang... jadi ya maklum aja kalau ada hewan lagi jalan-jalan tenda kami yang disantroni pertama.



Gue nggak tau jam berapa gue tidur yang jelas sekitar jam 3 gue bangun. Kebangun gegara ngimpiin masalah kerjaan. Wkwkw... Habis itu udah deh.. kita semua bangun terus sholat Subuh berjamaah yang diimamin bang Ikhwan.



Habis subuh agenda kita adalah melihat sunrise.





Alhamdulillah pagi ini cuaca sangat cerah, kesemua gunung nampak terlihat jelas. Gunung Merbabu dan Merapi yang ada di depan tenda kami, gunung lawu yang berada di ujung Timur. Gunung Sumbing dan Sindoro serta gunung Ungaran.



Para pendaki pun saling berlomba lomba mengabadikan momen, termasuk tim kami juga pastinya. Hehehe..



Nah, sehabis menikmati sunrise kami pun melanjutkan aktifitas lagi, yaitu jalan-jalan meng-explore gunung Andong. Kaget sih memang, karena suasananya ruame betul. Lebih rame dari semalem.





Rasanya nggak lengkap kalau ndaki belum foto sama plakatnya kan yaa?? oke habis lihat sunrise dan foto-foto kita jalan lagi menuju ke puncak alap-alap. Suasananya udah kayak pasar minggu aja, ruamenya poll gaes...





Untuk menuju ke puncak alap-alap kita berjalan menyusuri jalan setapak yang lumayan terjal sob, yaa pernah baca juga ini adalah jalur naganya gunung Andong, tetap hati-hati dan waspada ajalah kalau lewat sini.



Ohh iya... kita juga sebenarnya bisa kok mendirikan tenda di puncak alap-alap, asalkan kita ndakinya lewat jalur pendakian Pendem, kalau kita kemarin kan lewat Sawit, jadi yaa harus jalan dulu untuk kesana, nggak begitu jauh sih... paling kurang lebih setengah jam.



Oke.. Singkat cerita kita beres beres sekitar jam 8 pagi, dan otw turun sekitar jam 9. Terus sampai basecamp sekitar jam 10an. Kita istirahat, makan, mandi, ngecas handphone dll sampai dzuhur. Habis itu kita cabut sekitar jam 13.00 dan Alhamdulillah sampai rumah jam 15.30an.



Mantaplah pengalaman pertama kali mendaki gunung, awalnya gue mengira kalau gue bakalan meriang dan hari senin pas kerja nih kaki bakalan pegal pegal. Alhamdulillah enggak sama sekali. Yaaa capeknya capek wajarlah nggak sampai mriang.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama