Desa Wisata Sepakung | Cemoro Sewu Nan Hijau Pemandanganya

Cemoro sewu. Ya salah satu nama ini kerap kali kita dengar di daerah jalur pendakian gunung Lawu. Namun ternyata di gunung Telomoyo pun ada juga daerah yang beranam cemoro sewu. Objek wisata ini berada di desa Sepakung kecamatan Banyubiru. Dimana nama desa Sepakung akhir-akhir ini mulai dikenal oleh masyarakat.





(05/03/17) Pagi ini saya dan salah seorang teman ingin berkunjung ke desa wisata sepakung. Rencana awal kami ingin kerumah pohon terlebih dahulu baru setelah itu ke curug macan. Berbekal papan petunjuk arah yang beberapa waktu lalu sempat saya lihat di pinggir jalan di dekat pasar galih Banyubiru kami berangkat sekitar jam setengah tuju pagi.



Nah bagi kalian yang ingin berkunjung kemari ancer-ancer utamanya cari aja pasar galih, nanti kamu akan melihat papan petunjuk arah "desa wisata sepakung" di seberang jalan. Nah kami kira lokasinya dekat dengan pasar, ehh ternyata jauh juga rupanya. Kami memang tidak ada rencana ingin berkunjung ke cemoro sewu, bahkan kami juga baru tau kalau disini ada yang namanya cemoro sewu.





Sebenarnya sudah ada beberapa papan petunjuk arah mengarah ke cemoro sewu, cuma karena kami ingin kerumah pohon dulu jadi bingung juga mau kemana dulu.



Saat kami berada di pinggir jalan datanglah seorang bapak-bapak dengan anaknya. Ia pun bertanya kepada kami ingin kemana, kami pun menjawab ingin ke desa wisata sepakung. Singkat cerita bapak tersebut mau mengantarkan kami ke lokasi. Jaraknya memang lumayan, dan medanya aduhai sekali mungkin ini menjadi tantangan dan perjuangan tersendiri bagi para pengunjung.



Akhirnya kami dan bapak tadi pun berpisah, ia menjelaskan kalau mau kerumah pohon lewatnya sana sana sana, kami pun mengiyakan dan berterimakasih kepadanya karena sudah mau mengantarkan perjalanan kami 80%. Sisanya kami sendiri yang cari tepatnya.



Setelah sempat beberapa kali kesasar akhirnya kami sampai juga di dekat rumah pohon. Cuma kami nggak singgah karena banyak warga yang sedang beraktifitas disitu, jadi nggak enak sendiri kan? #ealah..



Oke akhirnya kami putar balik dan menuju ke cemoro sewu saja. Bekalnya juga masih sama, yaitu papan petunjuk arah. Semakin keatas medanya semakin terjal. Bahkan kendaraan yang kami pakai sempat nggak kuat menanjak. Wajar saya kalau tanjakanya curam karena lokasinya berada di pegunungan.





Alhamdulillah.. setelah menempuh medan yang lumayan terjal sampailah kami di pintu gerbang masuk objek wisata cemoro sewu. Tiba-tiba ada salah seorang yang sedang nongkrong di warung menyapa kami, dan ternyata orang itu adalah bapak-bapak yang tadi mengantarkan perjalanan kami. Tak lama kami berbincang akhirnya saya memutuskan untuk masuk ke objek wisata terlebih dahulu.



Nah untuk masalah biaya kita akan dikenakan Rp.2.000 untuk parkir sepeda motor, dan Rp.3.000/ orang untuk tiket masuk. Gimana sob??






Dibaca ya sob papan peraturanya..

Untuk masalah jarak pintu masuk dengan lokasi cukup dekat kok sob, nggak nyampe 5 menit kita udah sampai dirumah pohon + bonus pemandanganya...






Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih.[QS  Al Furqan : 48]

Masya Allah.. pemandanganya indah sekali bukan?? hijaunya pepohonan cemara ditambah perpaduan hijaunya persawahan membuat mata ini segar untuk memandang. Tidak cuma itu saja hloh sob, karena ini di daerah pegunungan maka suasana dan udaranya pun sangat.. sejuk..





Jika cuaca sedang cerah seperti ini maka kita dapat melihat gunung Ungaran dan gunung Merbabu. Namun saat kemarin kami kesini gunung merbabunya sedang diselimuti kabut.


“Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk” (Surat An-Nahl:15)

Saat tiba disini kami juga sempat menanyakan mengenai lokasi curug macan. Karena memang salah satu tempat yang ingin kami kunjungi adalah curug macan. Namun kata ibuk-ibuk yang jualan diwarung lokasinya cukup jauh. Akhirnya gagal juga ke curug macanya. Hehehe..



"Ini baru atau sudah lama ya buk?" tanyaku kepada ibuk yang jualan di warung.

"Baru kok mas, awal tahun ini." jawabnya.

"Ohh.. masih baru ya.. pantes masih dalam tahap pengerjaan, terus yang mengelola juga warga sini buk?" tanyaku lagi.

"Iya warga sini.." jawabnya.



"Itu kok banyak jambu biji ya buk, dijual?" tanyaku.

"Ohh itu.. bukan mas, itu jambunya buat makan monyet." jawabnya.

"Ha.. monyet? masih ada to buk monyet disini?" tanyaku kaget.

"Iya masih mas, kadang juga turun. biasanya pas lagi sepi gitu mereka turun." jawabnya.

"Owalah..







Ternyata selain alamnya yang masih alami satwanya juga alami.. Alhamdulillah..

Nah bagi temen-temen yang ingin refresing dan menghilangkan penat boleh nih nyobain mampir ke cemoro sewu Banyubiru. Pohon cemaranya hijau, pegununganya hijau, sawahnya hijau. Wah mantep dah.. recommended.



Hari semakin siang, meski cuaca panas namun disini nggak kerasa panasnya hloh sob.. Maklum karena berada di daerah pegunungan. Akhirnya sekitar jam 12 - 13 kami memutuskan untuk pulang.



Alhamdulillah.. pulangnya kami diberikan petunjuk rute yang nggak se extreme tadi. Tanpa membuang waktu kami pun melewati jalur yang tadi diberikan sama si penjaga parkiran. Ehh.. baru beberapa meter meninggalkan lokasi parkir kami melihat seekor monyet menyeberang jalan dengan santainya. Ini menjadi bukti bahwa mereka ( monyet ) masih terjaga hidup disini, semoga habitat mereka tidak terganggu oleh kehadiran para wisatawan.



Bonus -->>




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama