2 Air Terjun Desa Seloprojo Yang Mempesona, Sumuran & Ngesong

Magelang - Dari kedua air terjun tersebut Seloprojolah yang paling sering didengar oleh masyarakat. Padahal keduanya tidak ada yang namanya air terjun Seloprojo, disebut demikian karena letaknya berada di desa Seloprojo kecamatan Ngablak, kabupaten Magelang. Berada di lereng gunug Telomoyo membuat suasana disekitarnya terasa sangat sejuk dan bebas dari hingar bingar perkotaan.



Untuk menuju kemari kita bisa menggunakan rute Salatiga - Kopeng dengan menggunakan jalur Alternatif ( jalur lingkar ) Salatiga, dari situ ambil arah menuju ke Kopeng atau habis melewati taman kota ada perempatan belok kanan. Dari situ tinggal ikuti saja arah menuju ke Ketep Pass. Kira-kira 20 sampai 30 menit perjalanan. Nah saat melewati daerah pasar umum Getasan mulailah kurangi kecepatan dan lihatlah di sebelah kanan jalan, carilah spanduk yang menunjukan arah ke air terjun Sumuran. Masuk ke jalan yang dimaksud ( nyebrang ke kanan jalan ) sejauh 8 Km kurang lebih.



Saat memasuki daerah Getasan udaranya sangat sejuk sekali kawan. Ditambah dengan panorama alam pegunungan yang indah membuat pikiran kita menjadi segar kembali. Namun jangan sampai terlena. Karena medan jalan didominasi tanjakan dan tikungan yang berliku-liku. Untuk menuju kemari kita bisa menggunakan sepeda dan sepeda motor, sedangkan untuk mobil saya sendiri kurang paham dimana lokasi parkirnya.





Yang unik dari air terjun  sumuran ini adalah saat kita belum sampai pun kita dapat melihat air terjun ini dari gerbang desa. Airnya mengalir dari sela-sela hijaunya hutan sehingga kesan alaminya sungguh terasa.



"Kok masih sepi, mas?" tanya saya kepada penjaga tiket. Karena penasaran kemarin cuma ada 1 sepeda motor saja yang terparkir disini.

"Iya mas soalnya masih pagi, nanti agak siangan biasanya pada datang", jawab dia.

"Ohh.. ini berapa mas tiketnya?" tanya saya lagi.

"Lima ribu saja mas," imbuhnya.



Tak ingin membuang buang waktu setelah dapat tiket saya langsung melangkahkan kaki menuju ke air terjun. Selama perjalanan saya beberapa kali berjumpa dengan petani setempat. Ramahnya warga membuat hati ini semakin nyaman berada disini.



"Monggo mbah," sapa saya kepada seorang nenek yang baru saja dari ladang.

"Monggo mas, bade tindaka'an?" jawab beliau sambil tersenyum.

"Enggih mbah," jawab saya sambil senyum balik juga.





Tapi tunggu dulu, saat saya melihat ke belakang ada sebuah pemandangan yang menarik perhatian saya. Apalagi kalau bukan gunung Andong, tadi pas perjalanan kesini memang cuaca masih agak mendung sehingga pegunungan yang ada disini pun terselimuti kabut. Tanpa saya sadari ternyata pas sampai sini cuaca sudah mulai cerah. Nampak gunung Andong mengintip di balik bukit yang hijau. Ditambah dengan terasiring lahan pertanian menjadikan perpaduan yang sangat luar biasa.



Oke mari kita melanjutkan perjalanan ke air terjun. Sebelum sampai kita akan melewati daerah perkebunan penduduk. Kesibukan para petani dalam mengolah kebunnya akan menjadi nilai tambah kearifan lokal desa Seloprojo ini.





Tak beberapa lama akhirnya sampai juga kita di air terjun Sumuran. Dengan ketinggianya yang mencapai sekitar 35 meter air terjun ini begitu terlihat mempesona. Ditambah dengan banyaknya bebatuan tebing membuat aliran air yang jatuh dari atas begitu khas dan indah. Hijaunya tanaman di sekitarnya memberikan kesan alami yang begitu terasa. Cocok banget deh sob buat refresing.



Didepan air terjun ini ada sebuah jembatan penyeberangan kecil. Supaya para pengunjung bisa mendekati dan menyentuh airnya langsung, wuihh seger banget dijamin. Dibawah air terjun persis ada sebuah kolam yang menampung air, kolam ini ada 2 dan tidak begitu besar. Ada beberapa gubuk yang bisa kita manfaatkan buat bersantai nih sob, mau sambil ngemil atau sekedar menikmati panorama alam sama-sama oke.



Saat tiba disini benar saja, ternyata nggak ada seorang pun yang berada di sekitar air terjun. Ya tak apalah efek datang kepagian. Setelah puas berada disini saya melanjutkan perjalanan ke air terjun ngesong. Yuk sob..





Tadi waktu kesini pasti kita akan bertemu dengan pertigaan. Ambil yang kanan buat ke air terjun sumuran dan kekiri untuk ngesong. Kalau kita habis dari sumuran tinggal cabut aja lurus ikuti jalan. Jaraknya sekitar 100 sampai 200 meter lah.



Tapi sebelumnya kita akan melewati jajaran hutan pinus yang rindang terlebih dahulu. Dari sini jalanya juga akan berubah menjadi jalan setapak tanah liat. Hati-hati ya sob, karena terkadang licin. Lambat laun hutan pinus mulai kita tinggalkan dan berubah menjadi jajaran pohon bambu yang lebat. Ini sekaligus menjadi pertanda bahwa kita sudah hampir sampai.





Dan ini dia yang kita tunggu-tunggu akhirnya sampai juga. Masya Allah.. Pesona air terjun ngesong ini begitu sangat memukau. Berbeda dengan sumuran disini terdapat sekali bebatuan yang tersebar di pinggir sungai. Mulai yang kecil hingga yang besar. Nah yang perlu diperhatikan kalau kamu mau mendekat ke air terjun pelan-pelan ya sob, karena bebatuan ini banyak ditumbuhi lumut sehingga besar kemungkinan permukaanya menjadi licin.



Ketinggian air terjun ini juga sebelas dua belas sama sumuran. Hanya saja letak air terjun ngesong lebih tersembunyi. Butuh perjuangan yang pasti buat bisa sampai kesini.



Yang perlu diingat air terjun ngesong memang belum difasilitasi tempat sampah, maka dari itu kalau misalkan kamu mau berkunjung kesini jangan lupa untuk menyimpan sampahmu terlebih dahulu dan dibuang nanti di tempatnya. Sayang banget kan kalau objek sebagus ini menjadi kotor karena sampah.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama