Relief Angsa Berkepala Dua, Pesan Moral dari Relief Candi Mendut Magelang

Relief Angsa Berkepala Dua, Pesan Moral dari Relief Candi Mendut Magelang

Pesan Moral dari Relief Candi Mendut Magelang - Seekor angsa terlahir dengan badan satu, sayap sepasang, kaki sepasang dan memiliki kepala dua. Pada saat masih kecil kedua kepala selalu bersama menikmati makanan ysng disediakan induknya. Semakin tumbuh dan berkembang nampaklah kesenjangan antara kedua kepala.  Satu kepala mendongak ke atas, sementara kepala yang lain merunduk ke bawah. 


Kepala yang atas, karena posisinya, setiap hari bisa memakan buah-buah yang segar, ranum dan lezat. Dan kepala yang bawah hanya memakan sisa-sisa yang terjatuh dari paruh kepala atas, itupun kalau ada. Kalau tidak, dia akan memakan apa yang ditemukan.


Kepala bawah mengajukan usul agar dia juga berkesempatan untuk mendapatkan makanan yang baik, dan meminta kepala atas untuk berbagi. Protes yang diajukan oleh kepala bawah tidak dihiraukan, dan kepala atas terus bersenang-senang dengan makanannya.


“Tidak perlu kamu protes. Bukankah buah yang aku makan juga masuk dalam perut yang sama?” kata kepala atas.

Relief Angsa Berkepala Dua, Pesan Moral dari Relief Candi Mendut Magelang

Kepala bawah yang putus asa lalu memakan apa saja yang ditemuinya. Sampai suatu kali dia memakan jamur beracun, maka matilah dia, matilah angsa berkepala dua itu.


Kisah angsa berkepala dua ini menggambarkan kehidupan sosial manusia yang diwarnai kesenjangan dan sikap yang enggan berbagi, padahal hidup dalam "satu tubuh" sosial. Pesan yang disampaikan adalah jika “kepala atas” mengabaikan “kepala bawah”, maka secara sosial kita akan menjadi angsa berkepala dua yang mati terkapar.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama