Ekspedisi Gunung Telomoyo, Perjuangan Tiada Akhir Bersama Kabut

Keindahan Gunung Telomoyo

Eksapedia.com - Oke dalam kesempatan kali ini saya mau kasih secuil cerita perjalanan menuju ke puncak gunung Telomoyo. Nah, pertama-tama saya mau minta maaf sekali lagi karena dalam postingan ini full cerita ya sob, mulai dari berangkat hingga pulang. Selama ini saya dan teman-teman (kampung) mengidam idamkan ingin mencoba naik ke gunung Telomoyo, namun apa daya karena banyak halangan perjalanan ini tertunda tunda hingga sampai kemarinlah kami baru bisa sampai ke puncak gunung Telomoyo. Ini juga kali pertama saya naik ke puncak gunung. Huhuhu..

Berbeda dengan gunung-gunung lainnya Telomoyo ini bisa saya bilang unik sob, karena apa? kita bisa sampai ke puncak dengan menggunaka sepeda motor. Kalau gunung-gunung lain kan kita perlu transit terus jalan kaki tuh, disini mah enggak. Dari pintu gerbang kita langsung saja tancap gas ke atas nanti bakalan sampai sendiri. Keren ya? tapi apakah semudah itu naik gunung pakai sepeda motor?

Kami berangkat dari rumah setelah subuh, ini supaya kami puas berada diatas. Kemarin kami cuma berempat doang sih kesini, pakai 2 sepeda motor. Rencana kami mau pakai sepeda motor sendiri-sendiri namun dirasa nggak memungkinkan jadi ya terpaksa harus berboncengan. Takutnya kalau nggak kuat menanjak kan malah repot sendiri. Tapi enggak kok, syukurlah bisa kuat sampai atas.

Yah walaupun udah dari rumah bela belain berangkat pagi-pagi buta kami baru sampai keatas jam 11. Lama ya, itu karena harus ngisi bensin, nunggu satu sama lain, beli makanan (maklum belum sarapan), jalanan ramai, dan lain sebagainya. Jadi ya maklum aja kalau kami kesana sampai berjam-jam lamanya.

Untuk rute sendiri saya memilih menggunakan rute Limbangan - Sumowono, kemudian dari pasar Bandungan ambil arah ke Ambarawa. Terus dari situ ke Banyubiru, lalu ambil arah ke Kopeng. Dan yang terakhir lewat Getasan.

Singkat cerita udah sampai gerbang Getasan, disitu kita musti bayar tiket masuk terlebih dahulu. Cukup dengan Rp.5.000/ motor saja kok sob, terbilang murah dan terjangkau ya? Sampai saat ini kawasan wisata gunung telomoyo masih dikelola oleh karang taruna setempat. Saya kasih saran juga nih, sebelum naik-naik ke puncak gunung yang mau buang air silahkan di kamar mandi bawah, tepatnya sebelum pintu masuk. Soalnya apa, diatas sudah nggak ada lagi, dari pada repot sendiri mending antisipasi sob. Nah, perjuangan yang sebenarnya baru akan dimulai. Soalnya kita benar-benar akan melewati jalan super.

Medan Yang Nggak Mudah

Kalau nanjak mah udah pasti ya sob. Super menguji adrenaline maksud saya. Selain medan menanjak dan berliku liku jalanan ambyar, banyak banget kerusakan di berbagai titik. Nggak mudah loh sob memacu sepeda motor didalam keadaan medan seperti ini. Tak jarang para pengunjung yang berboncengan harus rela turun biar sepeda motornya mampu melewati tanjakan yang terjal.

Kemarin juga ada insiden nih, saat sampai di tengah-tengah perjalanan ban motor rekan saya bocor. Duh, terus gimana tuh mas kalau bocor? masak harus turun? Iya mau nggak mau sob. Untung kami bawa peralatan yang cukup jadi dari pada bawa motor turun lagi kan susah tuh, maka dari itu mending kami copot aja ban belakangnya kemudian kami bawa turun. Hemat tenaga dan waktu sob. Hehehe.. Ohh iya ini ceritanya temen saya udah ada yang bawa persiapan berupa kunci-kunci mekanik untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Nah Alhamdulillah berguna juga..

Singkat cerita ban udah beres, udah dipasang, dan melanjutkan perjalanan lagi. Tadi kata si penjaga gerbang jarak antara pintu masuk dengan puncak hanya 7 Km saja. Ya mungkin kalau jalanya lurus dan stabil nggak sampai setengah jam sampai ya sob, lah kalau medanya menanjak berliku serta terjal gini mah bisa berlipat lipat ganda waktu tempuhnya.

Gunung Merbabu Dilihat Dari Gunung Telomoyo

Nggak bermaksud menakut nakuti ya sob, keadaanya tak seburuk itu. Selama perjalanan kita akan dimanjakan dengan panorama pemandangan alam yang luar biasa. Dijamin akan membuat kamu semakin bersemangat deh. Jajaran pegunungan dan lebatnya pepohonan menjadi warna tersendiri bagi para pengunjung. Tapi ingat, jangan sampai terlena.. waspada jalanan rusak..

Kalau pas cuaca sedang cerah kamu bakalan lihat gunung Merbabu, Andong, Merapi, terus si kembar Sindoro dan Sumbing, serta kalau kamu beruntung ada gunung Lawu di ujung. Wah mantap dah pokoknya. Maka dari itu alangkah baiknya kalau kamu kesini cek cuaca dulu sob, misalkan berkabut mending tunda dulu perjalananya. Selain udaranya dingin, pemandanganya nggak terlihat, juga berbahaya. Apalagi kalau turun hujan mending nggak usah aja deh ya, jaga diri masing-masing.

Air terjun yang ada di lereng gunung Telomoyo

Air terjun Telomoyo

Ohh ya nanti kamu juga bakalan lihat ada air terjun di pinggir jalan. Tak jarang para pengunjung berhenti disini buat istirahat. Tapi tunggu dulu, ini masih terlalu dekat. Dari sini naiknya juga masih jauh sob. Kemarin pas kesini keadaan air terjun ini debit airnya lirih dan sedikit. Kurang tau juga pas musim hujan apakah tambah deras atau enggak. Tinggi ya mas? enggak terlalu sih sob. Kamu juga bisa naik ke atas air terjun, yah ngapain juga ketas kurang kerjaan amat. Hehehe.. ya kalau mau lihat pemandangan yang berbeda sih sob. Ada jalanya kok di pojokan.

Disini juga ban kendaraan temen saya bocor. Untung sajalah disini. Karena bisa istirahat sambil menikmati gemercik aliran air. Jadi kalau suatu saat kesini lagi tempat ini bakalan ngukir kenangan ya buat rombongan kami. Hahaha..

Oke, lanjut.. singkat cerita kami melanjutkan perjalanan dengan medan yang sama seperti tadi. Halangan demi halangan Alhamdulillah sudah terlewati satu persatu. Nggak jarang juga para pengunjung lain menyerah ditengah jalan dan memutuskan untuk beristirahat di pinggir-pinggir jalan.

Sampai Di Puncak Gunung Telomoyo

Udah hampir 2 jam perjalanan kami sampai diatas puncak gunung Telomoyo. Sesampainya disini kami memarkirkan kendaraan di dekat tower atas itu. Saya kira di sini banyak pemandangan dan tempat yang bagus, ternyata cuma ada tower milik PLN dan beberapa penerus sinyal radio. Ada berapa ya kemarin? banyaklah pokoknya. Disalah satu bangunan tersebut juga ada penjual makanan dan minuman. Nah ini buat kamu yang tadi lupa bawa bekal bisa jajan disini nih.

Kami sendiri sesampainya disini juga kebingungan nih mau ngapain, akhirnya kami cuma ngemil di pelataran sambil melepas lelah kemudian turun ke landasan yang tadi sempat kami lewati.

Landasan Gunung Telomoyo

Nah disini terdapat 2 landasan sob. Awalnya kami mau mampir yang diatas dulu namun karena masih banyak orang kami memutuskan untuk turun yang dibawah. Syukurlah dibawah sepi nggak ada orang sama sekali, sehingga kami bisa puas menikmati keindahan lereng gunung Telomoyo dari sini. Karena kemarin kami kesingan jadi kabut lebih dahulu turun, alhasil pemandanganya agak sedikit terhalang. Maka dari itu tadi saya bilang kalau kesini mending pas cuaca cerah biar puas.


Keindahan Lereng Gunung Telomoyo

Tempat ini yang biasanya jadi sasaran para pengunjung, coba kamu cek di jejaring sosial mengenai gunung Telomoyo, pasti banyak yang berbagi foto disini deh sob. Ohh ya kalau kamu kesini hati-hati ya sob, soalnya nggak ada tali atau pengaman lainya. Kalau berdiri disini terus memandang kebawah kaki ini terasa bergetar sendiri sob, apa saya aja yang merasakan atau yang lain juga? apakah ini yang disebut cinta? Kembali ke topik, sayang sekali papan kayu ini banyak dicorat coret oleh para pengunjung yang tak bertanggung jawab serta banyak seniman dadakan yang mengukir ukir namanya disini, enggak tau juga tujuanya buat apa.

Tambahan : Buat yang belum tau aja ya, gunung Telomoyo ini berada di 2 kabupaten. Di Semarang dan Magelang. Nah gunung ini memiliki ketinggian 1.894 mdpl. Para pengunjung yang kesini biasanya menggunakan sepeda motor atau dengan jalan kaki, kebanyakan sih sepeda motor. Untuk bisa sampai kesini rute paling mudah adalah melalui Getasan. Lewat Ngablak Magelang juga bisa.

Gunung Andong Dari Telomoyo

Setelah kami puas berada di landasan dan kabut semakin tebal, akhirnya kami memutuskan untuk turun. Takutnya kalau nanti hujan. Perjalanan turun juga nggak kalah menegangkan saat naik loh sob, beberapa kali ban motor kami selip karena banyak bebatuan. Perlahan namun hati-hati ya sob.

Singkat cerita kami pun sampai dibawah dengan selamat. Syukurlah...

Sungguh perjalanan yang sangat menyenangkan meskipun nggak maksimal. Mungkin suatu saat nanti kalau ada waktu kami kembali kesini dengan harapan dapat melihat pemandangan yang luar biasa.

Ada tips nggak nih mas kalau mau kesini? Ohh jelas ada. Yang pertama silahkan cek kondisi mesin kendaraan kamu, dan rem ya pastinya. Jangan coba-coba pakai ban kecil biar nggak mudah bocor dan selip. Bensin full juga ya sob. Terus bawa pakaian hangat biar nggak kedinginan, bawa bekal makanan dan minuman biar nanti kalau ditengah-tengah perjalanan ada asupan energi.

Yang terakhir buanglah sampah pada tempatnya. Kemarin saya lihat banyak sampah dibuang di sepanjang jalan, padahal sungguh amat disayangkan loh sob, pemandangan seindah ini jadi ternodai karena sampah. Maka dari itu hal buruk tersebut jangan sampai ditiru ya. Memang untuk masalah fasilitas tempat sampah disini belum ada, solusinya adalah sampahnya kamu bawa turun kemudian buang di tempat sampah kalau lihat.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama